Pemerintah Kabupaten Blora (Pemkab Blora) kembali menyelenggarakan Grebeg Gunungan pada Selasa (10/12/2024) pagi sebagai rangkaian peringata...
Pemerintah Kabupaten Blora (Pemkab Blora) kembali menyelenggarakan Grebeg Gunungan pada Selasa (10/12/2024) pagi sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi ke-275 Kabupaten Blora. Acara ini menjadi daya tarik luar biasa, dengan ratusan gunungan dipajang di sepanjang Jalan Pemuda, Blora, sebelum akhirnya "dikeroyok" ribuan pengunjung yang berebut aneka hasil bumi dan jajanan pasar.
Tradisi Grebeg Gunungan di Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah mulai digelar kembali pada 2023, tepatnya dalam peringatan Hari Jadi ke-274. Keberhasilannya saat itu membuat Pemkab Blora berkomitmen menjadikannya agenda tahunan. Tahun ini, acara kembali digelar dengan skala yang lebih besar, melibatkan lebih dari 275 gunungan sebagai simbol kemakmuran dan kesuburan.
Pagi itu, Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Blora, memimpin prosesi dengan berjalan kaki dari simpang empat Grojogan menuju panggung kehormatan di depan MD Mall. Diiringi kesenian Barongan Singo Lodra, suasana semakin semarak dengan ribuan warga mengenakan pakaian adat Samin, khas Blora.
"Alhamdulillah, ini menjadi wujud syukur kita atas nikmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa di Hari Jadi ke-275 Kabupaten Blora. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Semoga berkah untuk Kabupaten Blora," ujar Mas Arief.
Gunungan yang ditampilkan terbagi menjadi dua jenis simbolik, yakni:
- Gunungan Lanang
Berisi hasil bumi seperti jagung, kacang panjang, kangkung, dan lainnya. Melambangkan kesuburan dari alam. - Gunungan Wadon
Berisi jajanan pasar seperti apem, kerupuk, dan kue-kue tradisional. Melambangkan makanan olahan siap santap.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora, Iwan Setiyanso, menjelaskan bahwa gunungan-gunungan ini dipersembahkan oleh berbagai pihak, mulai dari perangkat daerah, instansi vertikal, BUMD, hingga masyarakat umum.
Sejak pagi hari, warga sudah memadati area Jalan Pemuda Blora. Meski prosesi resmi belum dimulai, mereka tak sabar merapat ke gunungan untuk memperebutkan hasil bumi dan jajanan pasar.
"Seru sekali! Saya dapat bayam dan terung untuk dimasak di rumah," kata Dita, seorang pelajar SMK yang antusias mengikuti acara.
Penutupan akses lalu lintas di area acara memastikan kelancaran jalannya Grebeg Gunungan, sehingga semua pengunjung dapat menikmati kemeriahannya tanpa gangguan.
Acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga ungkapan rasa syukur Pemerintah Kabupaten Blora dan masyarakat atas limpahan rezeki serta rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Tradisi ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarmasyarakat.
"Semoga Grebeg Gunungan ini membawa keberkahan dan semakin memperkuat identitas budaya kita sebagai masyarakat Kabupaten Blora," tutup Bupati Arief Rohman.
Grebeg Gunungan di Kabupaten Blora tak hanya menjadi atraksi budaya yang menarik, tetapi juga cerminan nilai-nilai tradisional yang terus dijaga oleh pemerintah dan masyarakat. Dengan keterlibatan aktif dari berbagai elemen, acara ini sukses memperkuat kebanggaan atas warisan budaya dan identitas lokal Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.