Dinas Pendidikan Kabupaten Blora terus melakukan upaya intensif untuk mengembalikan Anak Tidak Sekolah (ATS) ke jalur pendidikan. Hingga tah...
Dinas Pendidikan Kabupaten Blora terus melakukan upaya intensif untuk mengembalikan Anak Tidak Sekolah (ATS) ke jalur pendidikan. Hingga tahun 2024, lebih dari 4000 anak di Kabupaten Blora yang sebelumnya tidak sekolah, berhasil kembali ke pendidikan formal dan non-formal. Hal ini merupakan hasil dari berbagai intervensi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Blora melalui program-program strategis.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo, S.Pd., M.Si, melalui Sekretaris Dinas Pendidikan Blora, Nuril Huda, S.P., M.M., Senin (14/10/2024) menjelaskan bahwa percepatan penurunan jumlah ATS di Blora sangat signifikan. "Bulan lalu kita turunkan guru-guru se-Kabupaten Blora untuk melakukan verifikasi data ATS, dan hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari 1000 anak telah masuk ke pendidikan non-formal. Ini adalah pencapaian luar biasa," ujar Nuril Huda, pada Senin (14/10/2024).
Pendekatan Terpadu Dinas Pendidikan Blora dalam Menangani ATS
Untuk menangani anak tidak sekolah di Kabupaten Blora, Dinas Pendidikan Blora menggerakkan tim khusus yang dikenal dengan nama "Serdadu Data". Tim ini terdiri dari 40 anggota yang bertugas mengumpulkan dan memverifikasi data ATS di seluruh wilayah Blora. Dalam proses ini, Dinas Pendidikan juga bekerja sama dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan RI untuk memastikan keakuratan data.
"Data terakhir kami menunjukkan bahwa masih ada sekitar 2000 ATS di Blora, sebagian besar adalah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau mereka yang tinggal di luar kota," jelas Nuril Huda. Ketika dilakukan verifikasi di lapangan, banyak ATS di Blora yang ternyata memiliki kebutuhan khusus, seperti tuna wicara, cacat tubuh, atau epilepsi. Untuk mereka yang tidak memungkinkan masuk sekolah formal karena faktor jarak atau ekonomi, Dinas Pendidikan Blora mengarahkan mereka ke jalur pendidikan non-formal.
Peran Pendidikan Non-Formal Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kabupaten Blora mendapatkan perhatian khusus dari Dinas Pendidikan Blora. Mereka diarahkan ke pendidikan non-formal yang disesuaikan dengan potensi dan kemampuan masing-masing. "Anak-anak berkebutuhan khusus pasti juga punya kelebihan yang bisa digali. Misalnya, mereka bisa lebih tekun dalam belajar menjahit atau lebih sabar saat diajari servis elektronik. Ini potensi yang bisa dimanfaatkan dalam pendidikan non-formal," ujar Nuril Huda.
Program ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi ABK untuk mendapatkan keterampilan yang bermanfaat bagi masa depan mereka, meskipun mereka tidak dapat mengikuti jalur pendidikan formal seperti anak-anak lainnya.
Target Dinas Pendidikan Blora untuk ATS pada Tahun 2025
Dinas Pendidikan Blora menargetkan pada tahun 2025, seluruh ATS di Kabupaten Blora akan mendapatkan intervensi, baik yang berkebutuhan khusus maupun yang tinggal di luar kota. Meskipun tidak mungkin mencapai angka nol ATS, diharapkan jumlah ATS bisa ditekan hingga di bawah 2000 anak.
"Kita akan terus melakukan intervensi, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal. Tidak mungkin mencapai zero ATS, tapi kita berharap angka ini bisa turun signifikan," pungkas Nuril Huda. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Dinas Pendidikan Blora untuk memastikan setiap anak di Kabupaten Blora mendapatkan akses pendidikan, terlepas dari kondisi sosial, ekonomi, atau kebutuhan khusus yang mereka miliki.
