Meskipun hujan sempat turun pada Senin pagi dan siang di beberapa wilayah Kabupaten Blora, Relawan Rumah Juang ASRI di bawah pimpinan Savana...
Meskipun hujan sempat turun pada Senin pagi dan siang di beberapa wilayah Kabupaten Blora, Relawan Rumah Juang ASRI di bawah pimpinan Savana Bhumi Jati tetap melanjutkan misi mereka mendistribusikan air bersih ke berbagai wilayah yang terdampak kekeringan. Salah satu titik distribusi air bersih yang menjadi fokus pada sore hari itu adalah Desa Galuk, Kecamatan Kedungtuban, Blora.
Antusiasme Warga Desa Galuk Menyambut Relawan
Pada hari Senin (23/9/2024), sekitar pukul 16.00 WIB, Relawan Rumah Juang ASRI tiba di Desa Galuk dan langsung disambut meriah oleh warga, terutama kalangan ibu rumah tangga yang sangat membutuhkan suplai air bersih. Distribusi air bersih ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh warga setelah kemarau panjang.
Dua relawan perempuan dari Rumah Juang ASRI terlihat ikut turun tangan langsung, tanpa ragu menggenggam selang air dari truk tangki dan mengisikan air ke wadah-wadah penampungan sementara yang telah disiapkan warga. Keceriaan anak-anak yang ikut menyaksikan proses distribusi air menambah suasana menjadi lebih hangat dan penuh semangat.
Tokoh Masyarakat Turut Berperan Menjaga Ketertiban
Selama proses distribusi, beberapa tokoh masyarakat Desa Galuk turut hadir untuk membantu menjaga ketertiban. Kehadiran mereka penting untuk memastikan warga tetap tertib dan saling menghormati saat menerima air bersih. Partisipasi tokoh masyarakat ini sangat diapresiasi oleh Relawan Rumah Juang ASRI.
Savana Bhumi Jati, komandan Relawan Rumah Juang ASRI, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para tokoh masyarakat Desa Galuk yang telah berperan aktif dalam kegiatan ini. “Distribusi air ini tetap akan kita laksanakan sesuai dengan permintaan warga. Terima kasih banyak atas dukungan dan kerjasamanya,” ujarnya.
Hujan yang Tak Menjamin Ketersediaan Air
Meskipun hujan telah mulai turun di beberapa daerah Blora, Savana Bhumi Jati yang juga dikenal sebagai aktivis lingkungan menekankan bahwa hujan pertama seperti ini tidak selalu menjamin ketersediaan air. "Hujan pertama sering kali justru menyumbat sumber air, fenomena yang dikenal di Blora sebagai 'pati sumber'. Baru setelah hujan turun secara teratur, sumber-sumber mata air akan terisi kembali," jelasnya.
Komitmen Relawan Rumah Juang ASRI dalam membantu masyarakat yang kesulitan air bersih, terutama di Desa Galuk Kecamatan Kedungtuban, patut diacungi jempol. Mereka terus bergerak tanpa mengenal lelah, menjawab kebutuhan dasar masyarakat di tengah kondisi kekeringan yang masih melanda sebagian wilayah Blora.