Dr. Edy Wuryanto berkomitmen untuk menjadikan Blora sebagai contoh keberhasilan dalam program UHC setelah Kabupaten Rembang.
Dr. H. Edy Wuryanto, S.KP., M.Kep., seorang politikus Indonesia yang juga anggota DPR-RI periode 2019–2024 mewakili Daerah Pemilihan Jawa Tengah III, yang meliputi Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Pati, serta merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), memberikan pencerahan tentang Senam Cinta Tanah Air atau yang lebih dikenal sebagai "Sicita."
Menurutnya, peran ibu-ibu sangat penting dalam upaya menurunkan tingkat stunting, sebuah masalah kesehatan yang diharapkan dapat diatasi di tingkat keluarga. Saat hadir dalam acara Senam Sicita yang digelar di Stadion Kridosono Blora pada Minggu (10/9/2023), Dr. Edy Wuryanto menyatakan, "Kader-kader yang juga anggota Senam Sicita yang tersebar di seluruh desa diharapkan dapat menggerakkan lingkungannya untuk mengatasi masalah stunting."
Meskipun Blora masih memiliki tingkat stunting yang tinggi, Dr. Edy Wuryanto menyarankan pendekatan yang inklusif. Ia mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap pola makan anak oleh orang tua, dengan memberikan asupan protein hewani seperti telur, lele, ikan, dan daging. Dalam konteks Blora yang memiliki kondisi tanah kering, Dr. Edy Wuryanto mencatat, "Kita harus mengoptimalkan sumber daya yang ada, seperti kolam lele. Blora mungkin tidak memiliki banyak air, tetapi kita bisa memanfaatkan kolam kecil untuk budidaya lele. Selain itu, kita juga mendukung desa-desa percontohan untuk meningkatkan produksi lele."
Dr. Edy Wuryanto menekankan perlunya pendampingan dan intervensi langsung terhadap keluarga-keluarga yang memiliki balita stunting. Ia menyebutkan contoh positif di mana seorang Kepala Desa memberikan telur secara berkelanjutan kepada balita stunting, yang akhirnya sembuh dari masalah stunting. Dr. Edy Wuryanto menggarisbawahi pentingnya fokus pada pemberian protein hewani dalam upaya penurunan stunting.
Dalam konteks layanan kesehatan, Dr. Edy Wuryanto mengajak masyarakat Blora untuk berperan aktif dalam program Universal Health Coverage (UHC). Dia menyebutkan upaya keras untuk memastikan Blora masuk dalam UHC, dengan harapan bahwa sekitar 96% penduduk Blora akan menjadi peserta BPJS, memudahkan akses ke layanan kesehatan yang lebih baik.
Sementara program pemerintah dan alokasi anggaran besar menjadi stimulus dalam upaya penanggulangan stunting, Dr. Edy Wuryanto menegaskan bahwa peran proaktif keluarga, terutama ibu, sangat penting. Masyarakat harus memahami permasalahan stunting, mengetahui cara menanganinya, memiliki pengetahuan tentang protein, dan mencari bantuan medis ketika diperlukan.
Dengan semangat yang tinggi, Dr. Edy Wuryanto berkomitmen untuk menjadikan Blora sebagai contoh keberhasilan dalam program UHC, dengan target masuk UHC pada November 2023. Ini akan meningkatkan akses masyarakat Blora ke layanan kesehatan yang lebih baik, tanpa perlu kartu BPJS fisik. Semua ini sejalan dengan upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Blora.