Melalui pandangannya yang kontroversial tersebut, Eva ingin membangkitkan semangat dan minat terhadap budaya literasi.
Budaya literasi memiliki peran penting dalam mengembangkan pemahaman, pengetahuan, dan komunikasi dalam masyarakat. Di tengah arus informasi visual yang semakin mendominasi, Eva Monalisa, seorang pegiat sosial yang aktif turun ke Desa-Desa di Kabupaten Blora, mendorong para istri pejabat dan wanita publik figur untuk meningkatkan budaya literasi di lingkungan mereka.
Dalam sebuah acara di Padepokan Setro Tamanrejo Blora, Eva Monalisa berbagi pandangannya tentang pentingnya membaca dan menulis sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Dalam dunia yang semakin terhubung melalui teknologi, Eva Monalisa memandang bahwa hanya dengan membaca, mencatat, dan memahami informasi tertulis, seseorang telah memberikan kontribusi yang berharga.
Eva berpendapat bahwa tersebut sudah lebih dari cukup untuk mengantisipasi tantangan zaman, di mana hampir tidak terhindarkan bahwa informasi visual begitu merajalela dan menarik perhatian. Bagi Eva Monalisa, mengaktifkan kembali kebiasaan membaca dan menulis adalah langkah pertama menuju pembelajaran berkelanjutan, menambah wawasan, dan menjadi lebih aktif dalam mengelola organisasi wanita di lingkungan masing-masing.
Optimisme Eva Akan Kembalinya Budaya Literasi di Blora
Dari pengamatannya, Eva Monalisa menemukan bahwa mayoritas istri pejabat di Blora, termasuk dari tingkat Kepala Desa hingga Dinas Instansi, memiliki latar belakang pendidikan setidaknya Menengah Atas. Banyak di antara mereka bahkan memiliki pengalaman kuliah hingga jenjang pasca sarjana.
Eva Monalisa juga mengamati bahwa para istri pejabat dan wanita publik figur yang telah dia temui memiliki akses mudah ke berbagai jenis bahan bacaan, baik berupa buku, majalah, artikel, maupun sumber daya digital. Hal itu menjadi faktor pendukung yang kuat dalam mengembangkan literasi yang berkualitas. Dia sangat optimis bila budaya literasi di Blora akan lebih mudah dibangkitkan kembali.
Meskipun kesibukan sering menjadi kendala untuk membaca atau menulis, Eva menekankan agar dapat mengefektifkan waktu dengan memilih bahan bacaan yang relevan dan aplikatif. Dalam situasi waktu yang terbatas, pemilihan buku-buku yang dapat mendewasakan serta memotivasi kepedulian sosial adalah langkah bijak.
Managemen Waktu dan Mitos Makin Cantik Dengan Membaca
"Kita harus pandai-pandai me-'manage' waktu. Oke lah, kalau memang waktu kita sangat terbatas, maka kita dapat memilih buku-buku yang aplikatif, yang mendewasakan serta memotivasi kepedulian sosial kita," kata Eva.
Lebih jauh lagi, Eva Monalisa mengajak semua orang untuk membiasakan membaca, dengan didasari keyakinan bahwa aktivitas membaca akan dapat memunculkan daya tarik dan memancarkan pesona seseorang. Bukan hanya dalam pandangan suami, tetapi juga di mata masyarakat. Melalui pandangannya yang kontroversial tersebut, Eva ingin membangkitkan semangat dan minat terhadap budaya literasi.
"Membaca itu keren, pegang buku itu juga keren, siapapun yang mau membaca, maka dia akan terlihat sangat menarik dan semakin cantik dan anggun. Bukan hanya di mata suami, tapi juga di mata masyarakat," ujar Eva provokatif. (*)