Mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro Semarang juga turut berpartisipasi dalam bazar UMKM ini.
Blora - Dalam rangka memperingati Hari Koperasi Indonesia (HKI) ke-76, Kabupaten Blora menggelar serangkaian kegiatan yang diisi dengan Bazar UMKM dan Pasar Murah di eks pasar Blora. Acara ini diselenggarakan pada Jumat (14/7/2023) dengan tujuan untuk memberdayakan UMKM serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Ketua panitia penyelenggara, Suhari, mengungkapkan, "Kegiatan pagi ini adalah bazar UMKM yang bekerja sama dengan para UMKM di Kabupaten Blora. Selain itu, kami juga mengadakan pasar murah sebagai bagian dari gerakan koperasi di Kabupaten Blora. Kami ingin berbagi dengan masyarakat dan menargetkan untuk menyediakan 500 paket sembako."
Setiap paket sembako terdiri dari beras 2,5 kg, minyak 1 liter, gula 1 kg, dan mie instan 5 bungkus. Suhari juga menjelaskan bahwa paket sembako ini diberikan subsidi kepada masyarakat. "Harga paket sembako sebenarnya adalah Rp80.000,00, tetapi kami memberikan subsidi sebesar Rp30.000,00 sehingga harganya menjadi Rp50.000,00," terangnya.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk berbagi dengan masyarakat dan mendorong kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi aktif dalam gerakan koperasi. Selain itu, melalui kerjasama dengan UMKM, diharapkan dapat membantu menggerakkan perekonomian lokal di Kabupaten Blora.
"Pasar murah hanya akan berlangsung pada hari Jumat, sedangkan bazar UMKM akan berlangsung hingga Sabtu (15/7/2023). Mari kita rayakan dan ramaikan kegiatan ini bersama-sama, masyarakat Blora," tambah Suhari.
Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati, ST., MM., menyambut baik diselenggarakannya acara ini sebagai bagian dari peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-76. Beliau mengungkapkan, "Bazar ini merupakan upaya pemberdayaan UMKM dengan memperkenalkan produk-produk mereka ke pasar yang lebih luas, khususnya di pusat kota dan eks pasar lama Blora."
Mbak Etik, sapaan akrab Wabup Blora, menyoroti peningkatan angka pengangguran di Indonesia yang disebabkan oleh keterbatasan kesempatan kerja. Beliau menyatakan bahwa sulitnya mendapatkan pekerjaan kadang-kadang bukan karena kurangnya kesempatan, tetapi lebih karena orientasi sebagian angkatan kerja terdidik hanya mencari pekerjaan, bukan berusaha membuka kesempatan kerja melalui usaha mandiri.
"Data menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tergantung pada kesempatan kerja yang ada. Oleh karena itu, solusinya adalah dengan membuka usaha sendiri, mandiri, dan berwirausaha," paparnya.
Dalam acara ini, tercatat 50 UMKM dari Kabupaten Blora ikut serta dalam bazar yang berlangsung selama dua hari. Wakil Bupati Blora berharap bahwa pasar murah yang diselenggarakan pada hari Jumat ini dapat mempererat hubungan antara pemerintah kabupaten dengan masyarakat serta memudahkan masyarakat dalam memperoleh bahan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
Acara pembukaan yang dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Blora, Forkopimca, Ketua Dekranasda Blora Hj. Ainia Shalichah Arief Rohman, Kepala Dindagkop UKM Blora Kiswoyo, SH., M.Si., Kabid Koperasi Dindagkop UKM Blora Wisnu Bambang Wijanarko, SE., M.Si., dan beberapa Sub Koordinator Bidang Koperasi Dindagkop UKM Blora, juga menyaksikan penyerahan simbolis paket sembako kepada lima orang pembeli pertama. Tidak hanya itu, mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro Semarang juga turut berpartisipasi dalam bazar UMKM ini dengan berkolaborasi bersama pelaku UMKM dari Desa Sambongrejo, Kecamatan Tunjungan. (AW)