Di Blora, pernikahan dini bukan karena anak hamil duluan, tapi lebih disebabkan mitos soal jodoh yang dipercayai orang tua.
Merespon tingginya angka dispensasi nikah, di depan para guru, Bupati Blora Arief Rohman SIP MSi menyadarkan kembali pentingnya peran mereka sebagai ujung tombak pencegahan Budaya Nikah Dini. Hal itu di sampaikan pada acara Halal bi Halal dan Pembinaan ASN - Non ASN se Korwil Bidik Randublatung, pada Selasa (9/5/2023) di Gedung Serba Guna Kelurahan Randublatung.
Di depan ratusan Guru dan Tenaga Kependidikan di lingkungan Koordinator Wilayah Pembinaan Pendidikan Kecamatan Randublatung, Bupati Blora meminta seluruh guru aktif bersosialisasi dengan wali murid, serta memberikan pemahaman pendidikan reproduksi yang sehat.
Pengaruh Mitos yang Berkembang pada Angka Nikah Dini
Bupati menginformasikan bahwa pengajuan dispensasi nikah untuk anak usia lulusan SMP sederajat di Kabupaten Blora masih cukup tinggi.
"Penyebab utamanya bukan kecelakaan atau hamil duluan, tetapi justru karena mitos yang diyakini orang tuanya. Semoga saja hal ini tidak terjadi di Randublatung. Yakni tradisi atau kepercayaan, ketika anak lulus SMP sudah ada yang 'nakokne' atau 'ngelamar', dan hitungan wetonnya cocok, tidak berani menolak. Takut nantinya sulit jodoh," ucap Bupati.
Mitos seperti itu, menurut Bupati yang menjadi pengatrol angka pernikahan dini. Ketika seorang ibu harus hamil di usia muda, rahimnya belum siap, mengakibatkan anak stunting atau gagal tumbuh dengan baik.
"Kami minta tolong agar Bapak Ibu Guru bisa ikut mensosialisasikan ini kepada orang tua murid. Pasalnya kemarin saya dilapori dari PA sudah ada 500 an pengajuan dispensasi nikah," jelas Bupati Blora.
Antisipasi Angka Anak Putus Sekolah
"Jangan sampai ada yang putus sekolah. Jika menjumpai ada anak berprestasi dan kurang mampu, tolong dilaporkan agar bisa dikawal bersama sehingga pendidikannya bisa terus berlanjut. Ada banyak beasiswa yang bisa kita carikan," tutur Bupati Arief Rohman.
Bupati juga meminta kesabaran para guru untuk terus semangat memberikan pelayanan pendidikan terbaik kepada anak-anak generasi muda Blora di wilayah Randublatung.
"Untuk guru guru yang bertugas mengajar di desa-desa hutan, tolong bersabar nggih. Pembangunan jalan kabupaten akan terus kita lanjutkan. Randublatung - Blora kini sudah lancar, inshaAllah 2023 ini akan kita lanjutkan pembangunan Randublatung - Getas hingga batas Ngawi. Kemudian menuntaskan Wulung - Klathak, ada Temulus - Sumber, dan lainnya. Yang belum, 'sabar nggih', ngantri," tambah Bupati.
Sesarengan mBangun Pendidikan yang Berkelanjutan
Bupati juga berkesempatan berinteraksi dengan anak-anak SDN 2 Wulung yang memainkan karawitan, dan melihat gedung sekolah yang berada di sebelah lokasi acara.
Bupati meminta para Kepala Sekolah melaporkan ke Dinas jika ada sarpras yang rusak, agar bisa diusulkan perbaikannya.
Sementara itu, Wakimin, S.Pd., M.M.Pd., Kepala Korwil Bidik Kecamatan Randublatung menyampaikan terimakasih kepada Bupati Arief Rohman yang telah berkenan hadir memberikan motivasi dan arahan kepada guru guru se Randublatung.
"Maturnuwun Bapak Bupati atas kesediannya hadir langsung ke Randublatung. Kami semua siap untuk melaksanakan arahan Bapak. Semoga kedepan pendidikan di Randublatung semakin maju. Siap sesarengan mbangun pendidikan berkelanjutan," ungkapnya.
Acara ditutup dengan halal bi halal dan ramah tamah di ruang SDN 2 Wulung. Bersilahturahmi dengan para guru, tenaga kependidikan, baik PNS maupun PPPK dan honorer. (TIF)