Tulisan ini disusun berdasar percakapan WA BLORAWEB dengan Cak Sin - PKB. Dan telah mendapatkan ijin dari yang bersangkutan.
Secara sederhana, Bonus Demografi adalah suatu kondisi dimana Jumlah Penduduk Usia Produktif dalam suatu wilayah Lebih Besar daripada Jumlah Penduduk Usia Non-Produktif.
Jumlah Penduduk Usia Produktif yang lebih besar itu, dapat menjadi potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia, perbandingan antara penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan non produktif (0-14 tahun dan di atas 65 tahun) hampir mencapai setengahnya. 2 dibanding 1.
Harusnya Pemerintah melakukan beberapa hal agar dapat memanfaatkan bonus demografi bagi kesejahteraan rakyatnya. Seperti meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan, Menciptakan Lapangan Kerja yang cukup, dan Meningkatkan Akses terhadap Teknologi dan Informasi. Selain itu, Pemerintah, termasuk Pemerintah Daerah juga harus mulai memperbaiki Sistem Kesehatan dan memperkuat Infrastruktur Ekonomi.
Jangan sampai Blora pada khususnya sampai terjadi 'Income middle trap'. Jebakan Pendapatan Menengah itu adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi lambat dan terhambat, hanya mentok pada level pendapatan menengah, sehingga menghambat kemajuan ekonomi itu sendiri.
Penyebab terjadinya 'income middle trap' yang berkaitan dengan bonus demografi adalah kurangnya investasi pada Sektor Pendidikan dan Keterampilan, Kualitas Produk yang kurang baik, juga rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia.
Cara Menghindari Jebakan Pendapatan Menengah Masyarakat
Untuk menghindari 'income middle trap', para politisinya harus membuat kebijakan yang pro-Pertumbuhan, memberikan kemudahan proses Investasi, serta Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan.
Kementerian Pendidikan Nasional Ristek DIKTI harusnya juga memperkuat Kualitas Pendidikan dengan konsisten melaksanakan Kurikulum Berkelanjutan, Pelatihan Guru, dan Sarpras Sekolah yang bermutu.
Baik itu para Rektor Universitas maupun Kepala Sekolah harus mengevaluasi dan meningkatkan Program Pendidikan dan Sarana Pendidikan agar sesuai dengan standar mutu pendidikan serta kebutuhan pasar kerja.
Para pegiat Media Sosial maupun pelaku Media Mainstream dapat mendukung dengan mengedukasi dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan, dan membantu memberikan masukan pada Kebijakan Pendidikan melalui kanal-kanal yang disediakan Pemerintah, termasuk yang telah disediakan oleh BAPPEDA Blora. (HI)