Ketua DPD Partai GOLKAR Blora Siswanto ajak perempuan dan pemuda abdikan diri pada negara lewat jalur politik praktis.
Stigma perempuan hanya jadi 'kanca wingking' yang biasa hanya di dapur, di kasur dan di sumur telah bergeser. Saat ditemui di kantornya, Sabtu (29/4/2023), Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Blora Siswanto SPd MPd mengingatkan kembali tentang peran strategis perempuan dalam politik.
Pada pernyataannya, Wakil Ketua DPRD Blora ini mengawali dengan menyebut beberapa nama tokoh politik perempuan, seperti Megawati, Puan Maharani, dan Khofifah Indarparawansa.
Disebutkan pula adanya tokoh-tokoh perempuan dari Partai Golkar seperti Airin walikota Tangerang Selatan, dan di kota-kota yang lain.
Siswanto sangat menyadari peran penting perempuan dalam pengambilan kebijakan publik.
"Peran politik kaum perempuan sangat penting, karena pengambilan-pengambilan keputusan di dalam pemerintahan yang berhubungan dengan rakyat banyak melalui proses politik," katanya.
Kebijakan publik yang dibuat tersebut dapat menyangkut pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perbankan, dan semuanya itu kan diatur oleh politik dan pemerintahan. Sedangkan keputusan publik itu berdampak sama kepada kaum perempuan.
Siswanto menerangkan bahwa sejatinya kebijakan publik tersebut diambil oleh para pejabat publik. Bupati dan DPRD untuk tingkat Kabupaten/Kota. Gubernur dan DPRD Provinsi untuk tingkat Provinsi. Dan seterusnya.
"Dan, lahirnya pejabat-pejabat publik baik Bupati, DPRD, DPR RI, Presiden, Walikota semuanya adalah melalui partai politik. Oleh karena itu, partai politik harus diisi dengan keseimbangan antara laki-laki dan perempuan," ujar Siswanto.
Mengingat begitu pentingnya faktor perempuan, maka Ketua DPD Golkar Blora Siswanto mengambil kebijakan untuk memperbanyak kuantitas maupun kualitas Caleg Golkar dari kaum perempuan.
"Jadi kalau dari KPU mensyaratkan minimal 30% perempuan untuk menjadi Caleg, saya rasa Golkar saatnya harus 50%. Sebenarnya antara laki-laki dan perempuan mempunyai kesamaan hak untuk memilih dan dipilih. Boleh mendaftar atau ikut berkompetisi menjadi Caleg maupun mencoblos," kata Siswanto.
Sinergi Dengan Kaum Muda
Tidak hanya untuk kaum perempuan, Siswato juga menyoroti peranan kaum muda Blora. Siswanto merasa bahwa kepentingan kaum muda harus turut diakomodir melalui kebijakan publik.
"Begitu juga dengan peran para pemuda. Para pemuda jangan alergi politik. Karena politik ini yang mengatur pemerintahan. Pemerintahan yang membuat keputusan tentang ekonomi, pertahanan, keamanan. Ya tentang industri, tenaga kerja, sosial, olahraga," lanjut Siswanto.
Menurut Siswanto semua keputusan itu ditentukan melalui mekanisme pemerintahan. Sedangkan pejabat publik yang ikut menentukan semua kebijakan tersebut lahir dari partai politik.
"Ayo," lanjut Ketua DPC Partai Golkar Blora, "Para perempuan tidak usah didorong seharusnya bersiap diri, berinisiatif untuk mengambil tempat dalam pengabdian pada republik ini bersama pemuda dan partai politik."
Siswanto menganggap Partai Golkar sudah berhasil menghapus isu kesetaraan gender di tubuh partainya.
"Menurut saya, ini sudah sangat luar biasa. Bila pada beberapa dekade lalu kita tidak punya eksekutif, DPR perempuan. Tapi hari ini, para perempuan yang berpolitik sudah cukup banyak, dari 76 pengurus Golkar Blora, 46 persennya perempuan. Hampir 50 persen," terang Siswanto.
Ditambahkan pula, kaum perempuan juga telah lama mengisi dan mewarnai kepengurusan Partai Golkar hingga tingkat Kecamatan dan Desa di Kabupaten Blora. (AW)